Workshop Hari Kedua MTsN 9 Banyuwangi: Penguatan Konsep Deep Learning Menuju Pendidikan Bermutu
Sabtu, 23/08/2025 — MTsN 9 Banyuwangi kembali melanjutkan rangkaian Workshop Integrasi Kurikulum Berbasis Cinta pada Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning. Setelah hari pertama diisi dengan materi dasar penguatan kurikulum, pada hari kedua kegiatan difokuskan pada pendalaman konsep serta praktik nyata yang semakin membuka wawasan para pendidik.
Kegiatan yang berlangsung di ruang digital MTsN 9 Banyuwangi ini menghadirkan narasumber nasional, Drs. Zurni, S.Pd., M.Pd., Ketua Pokjawas Madrasah Nasional sekaligus Ketua V PP PGM Indonesia. Beliau dikenal sebagai tokoh pendidikan yang aktif mendorong transformasi pembelajaran di madrasah agar lebih adaptif, inovatif, dan berorientasi pada mutu.
Dalam sesi pemaparan materi, Drs. Zurni mengangkat tema “Konsep dan Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”.Menurut pendapat beliau, pembelajaran mendalam (deep learning) adalah kunci dalam mewujudkan kurikulum merdeka yang sesungguhnya, karena pendekatan ini tidak hanya menekankan pada hafalan atau pemenuhan target akademik semata, melainkan juga pada pembentukan karakter, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, serta kemampuan kolaborasi.
“Pembelajaran mendalam adalah proses yang menekankan pada pemahaman esensial, refleksi, dan keterampilan hidup. Guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan makna dari setiap proses belajar,” tegas Drs. Zurni di hadapan peserta.
Selain memberikan teori, pada sesi kedua beliau membuka ruang praktik yang sangat diminati peserta, yaitu pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan modul pembelajaran. Para guru diajak langsung mencoba berbagai aplikasi AI untuk merancang perangkat ajar, mulai dari pembuatan RPP, modul, hingga media interaktif yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam praktik tersebut, terlihat antusiasme tinggi dari para guru yang merasa terbantu dengan adanya teknologi AI, karena dapat mempercepat sekaligus memperkaya hasil rancangan pembelajaran. Mereka juga mendapatkan bimbingan langsung dari narasumber bagaimana menggunakan teknologi secara bijak agar tetap sejalan dengan nilai-nilai pendidikan dan kebutuhan karakter bangsa.
Dengan selesainya kegiatan hari kedua, para peserta semakin yakin bahwa integrasi kurikulum berbasis cinta dengan pendekatan deep learning bukan sekadar wacana, melainkan gerakan nyata menuju pendidikan bermutu untuk semua, sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.